Penampilan salah satu peserta
MMCKalteng – Palangka Raya – Semarak Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) Tahun 2025 kembali menghadirkan berbagai lomba yang menonjolkan kekayaan budaya Kalimantan Tengah. Salah satu yang menarik perhatian pengunjung adalah Tari Pesisir yang ditampilkan dengan penuh energi di Stadion Tuah Pahoe, Selasa (20/05/2025).
Koordinator lomba tari pesisir Wildae D Binti menjelaskan bahwa tari pesisir ini merupakan gambaran kehidupan masyarakat pesisir yang erat dengan laut, gambaran semangat gotong royong, keseharian nelayan, serta rasa syukur atas hasil laut yang melimpah.
“Tahun ini, lomba tari pesisir mengusung tema Menyusur Rentak, Melenggang Jepen dan diikuti oleh sembilan peserta utusan dari kabupaten dan kota,” ungkapnya.

Kesenian jepen/japen/japin/jepin adalah salah satu akar dan identitas seni Masyarakat pesisir. Kesenian ini tumbuh dan berkembang hampir di seluruh wilayah Kalimantan Tengah, baik di pesisir, di bantaran, di muara, di kuala, hingga dataran tinggi.
Melalui tema ini diharapkan pelaku seni dapat kembali memunculkan kekhasan gaya bunga, ragam Langkah, irama lagu, maupun busana japin di Kalimantan Tengah, baik dengan gaya banjaran, bakumpaian, maupun kotawaringin.
“Harapannya melalui lomba tari pesisir ini dapat menggali potensi-potensi baru dari generasi muda agar dapat dilestarikan,” pungkasnya.

Penampilan tari pesisir ini menjadi simbol bahwa Kalimantan Tengah, meskipun dikenal sebagai wilayah pedalaman, juga memiliki keterkaitan kuat dengan budaya pesisir yang tak kalah kaya. Melalui FBIM, ragam identitas budaya dari berbagai daerah diberi ruang untuk tampil, dikenal, dan dihargai.
Berdasarkan Keputusan dewan juri Gandung, Habibie, Tris dan Sofia untuk Penyaji Terbaik I diraih Palangka Raya, Terbaik II Sukamara, Terbaik III Pulang Pisau, Terbaik IV Kapuas, Terbaik V Barito Utara, dan Terbaik VI Kotawaringin Barat. Kemudian untuk Penata Tari Terbaik dan Penata Musik Terbaik diraih oleh Palangka Raya serta Penata Rias dan Busana Terbaik diraih Sukamara. (IAQ/Foto: Asf)